Sabtu, 04 Januari 2020

Kegiatan Literasi 6 Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah

Guru Madrasah
Mempelajari berbagai peristiwa sejarah dapat kamu lakukan dengan berkunjung ke museum. Di museum, kamu dapat menggali informasi tentang peristiwa-peristiwa sejarah yang mengiringi perjalanan bangsa Indonesia.

Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu :
  1. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan   kegiatan sebagai berikut : Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi. Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi. Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
  2. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.

Ayo, Wisata Sejarah
1. Tujuan wisata
  • Dapat menunjukkan peninggalan sejarah di lingkungan setempat
  • Dapat menggali informasi mengenai sejarah

2. Alat dan bahan
  • Objek-objek bersejarah dan museum
  • Alat tulis
  • Alat perekam: kamera, tape, hp
  • Perbekalan

3. Langkah wisata museum
  • Carilah informasi dengan melakukan wawancara kepada penjaga atau pemandu objek bersejarah atau museum.
  • Catat dan rekamlah seluruh informasi yang kamu dapatkan.
  • Dokumentasikan objek bersejarah tersebut dengan memfotonya.
  • Setelah semua informasi dan gambar tentang objek bersejarah tersebut kamu dapatkan, serta kamu telah secara lengkap mengamati objek bersejarah, kamu dapat mengakhiri kegiatanmu di tempat tersebut dan mempersiapkan laporannya.

4. Laporan wisata sejarah
Tempat: Museum Fatahillah
Hari dan tanggal: ............................................................................................
Waktu: ..............................................................................................................
Anggota Tim: ...................................................................................................
Hasil kunjungan: .

Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah
Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Pada awalnya museum Fatahillah merupakan bangunan kolonial Belanda yang di pergunakan sebagai balai kota. Selain dipergunakan sebagai balaikota gedung juga memiliki fungsi sebagai Pengadilan, Kantor Catatan Sipil dan Dewan Kotapraja.
Mempelajari berbagai peristiwa sejarah dapat kamu lakukan dengan berkunjung ke museum Kegiatan Literasi 6 Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah
Berbagai koleksi yang ada dipamerkan dalam beberapa ruangan, sesuai periode asalnya. Ruang-ruang pameran yang ada yaitu, Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung dan Ruang MH Thamrin.

Pada bagian lantai bawah museum ini berisikan peninggalan VOC seperti patung, keramik-keriamik batang kerajinan seperti prasasti, gerabah, dan penemuan batuan yang ditemukan para arkeolog. Terdapat pula peninggalan kerajinan Betawi seperti dapur khas Betawi tempo dulu.

Sementara pada bagian lantai dua terdapat perabotan peninggalan para bangsa Belanda mulai dari tempat tidur dan lukisan-lukisan, lengkap dengan jendela besar yang menghadap alun-alun. Konon, jendela besar inilah yang digunakan untuk melihat hukuman mati para tahanan yang dilakukan di tengah alun-alun.

Pada museum ini juga ditemukan beberapa penjara-penjara bawah gedung dan bawah tanah. Penjara bawah tanah dahulu digunakan untuh menahan para tahanan yang melawan pemerintahan Belanda. Bagian ini terdiri dari 5 ruangan sempit dan pengap dengan bandul besi, sebagai belenggu kaki para tahanan. Bahkan konon katanya pahlawan nasional Pangeran Diponogoro pernah dikurung dipenjara ini dan juga Pahlawan dari Aceh yaitu Cut Nyak Dien juga pernah dipenjarakan disini.